Senin, 10 Januari 2011

Kesadaran menjaga citra Islam

Sebuah kisah nyata, diangkat dari sebuah tabloid islam di kota London, Inggris…

Seorang Imam Masjid di London, setiap hari pergi pulang dari rumahnya ke masjid dengan mengendarai bus umum.. ongkos bus tersebut biasanya dibayar pakai kartu (card). dan bagi yg tidak memiliki card haruslah membayar pada sopir (driver) sebab bus tanpa konduktor / pemungut ongkos, setelah bayar baru kemudian cari tempat duduk kosong..

seperti yg dilakukan imam masjid ini.. ia bayar ongkos bus pada sopir, ambil kembalian sebab ia tidak punya uang pas.. baru kemudian duduk di bangku belakang yg kosong..

Di tempat duduknya dia menghitung uang kembalian dari sopir yg ternyata uang kembalian tersebut lebih 20 sen dari ponsterling, sejenak iapun terpikir..

uang ini di kembalikan atau tidak ya.. ah cuma 20 sen ini.. ah dia (sopir) orang kafir ini.. atau sebaiknya aku masukin saja ke kotak amal di masjid..??

setelah sampai di tempat tujuannya.. ia pun hendak turun bus dengan berjalan melewati sopir bus tersebut. Masih lagi dalam hatinya bergejolak atas uang 20 sen tersebut kembalikan atau tidak.. namun ketika sampai di dekat sopir spontan naluri muslimnya tergerak, ia pun menghulurkan 20 sen sambil berkata.. uang kembaliannya berlebih..!!
Dan tanpa di sangka tanpa di nyana.. sopir itu mengacungkan jempol (Like this) seraya berkata,  
anda berhasil..!!  katanya...

Apa maksud anda..?  tanya imam masjid tersebut..

Bukankah anda imam masjid yg di sana tadi..? tanya sopir.. benar..  jawabnya.

Lantas sopir itu berkata..

Sebenarbya sejak beberapa hari ini saya ingin datang kemasjid anda untuk belajar dan memeluk islam.. tapi timbul keinginan dihati saya untuk menguji anda sebagai imam masjid apa benar islam itu seperti yg saya dengar..? jujur, amanah dan sebagainya..? saya sengaja memberikan kembalian berlebih dan anda berhasil dan saya akan masuk islam .  kata sopir tersebut..

Alangkah tergamamnya imam masjid tersebut, sambil beristighfar meyesali apa yg telah ia pikirkan tadi.. sebab hampir saja ia menjual agama hanya dengan uang 20 sen. 
 Astaghfirullohal 'Adziim.. seandainya ia tidak mengembalikan, boleh jadi hilanglah kepercayaan sopir itu pada Islam. 

  Oleh itu betapa penting buat kita untuk sentiasa memegang islam dan bersikap sebagai seorang muslim sejati / haqiqi.. dimana saja, kapan saja dan dihadapan siapa saja..!!
Orang lain (non muslim) sentiasa memandang kita sebagai figur Islam.. jika baik kita baiklah islam dalam pandangannya.. jika buruk kita, maka cacatlah Islam dimata mereka..


Dalam kisah yg lain..!!

Seorang pemuda yg baru masuk islam, dia berasal dari daerah / negara non muslim.. datang ke negara islam (yg rata-rata penduduknya beragama islam) dengan tujuan mempelajari ilmu agama dengan lebih mendalam.

Sesampainya di negara / daerah yg di tuju ia pun singgah ke sebuah masjid yg ramai / banyak jamaahnya.. iapun merasa terkesan dan terharu lantas berpikir.. alangkah senangnya jika daerahnya seperti ini.. masjidnya ramai / banyak jamaah, masyarakatnya semua muslim.. dan berbagai angan-angan yg ia akan berjuang untuk menciptakan suasana islam di daerahnya..

Namun ketika ia keluar dari masjid, betapa terkejut dan tidak habis pikir karna.. sepatu (kasut) nya hilang..!!

Aah... bagaimana ini.. kenapa orang islam seperti ini.. padahal.. sepatu buntut ini.. pikirnya.. namun segera ia sadar dan bergumam...

Alhamdulillah..

Aku bersyukur kepada Alloh.. karna aku.. lebih dulu mengenal islam.. sebelum mengenal orang-orang islam..

Semoga menjadikan renungan buat kita.. Seperti apakah kadar keislaman kita..??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar