Senin, 17 Januari 2011

The Mountain

 

Nasyid dan Renungan akan keagungan dan kebesaran ciptaan Allah Subhanahu Wata'ala.

Allah Subhanahu Wata'ala berfirman yg artinya:
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.". (QS. Ali 'Imran 190-191)  
صدق الله العظيم 

Sabtu, 15 Januari 2011

Subhanallah..

Seorang gadis India masuk Islam dalam dialog dg Dr zakir Naik

 

Dalam dialog yg disiarkan langsung dlm sebuah acara Tv, gadis itu bertanya.
Jika memang benar bhw Qur’an adalah Kalamullah, dan Islam satu2nya jalan yg hak dlm kehidupan, lantas mengapa sulit dan membutuhkan waktu lama untuk memahami dan menerimanya,

Dalam jawabannya Dr zakir naik menjelaskan yg kurang lebih :

Permasalahannya adalah mengikuti kebenaran bukanlah hal mudah, misalnya:
Seseorang yg kurang mengetahi islam dg baik, mungkin ia seorang peminum khomr, lantas ia berkata; islam adalah baik tapi jika aku menerima islam maka bagaimana aku harus meninggalkan khomr atau pergaulan bebas dg wanita, atau makan daging babi yg semuanya dilarang dlm islam.

Atau mungkin yg lain berkata ; kalau aku terima islam maka apa yg akan aku katakana pada teman2, kedua orang tua dansebagainya.

Maka seseorang itu haruslah menjadi orang yg kuat (teguh) yg jika ia mengetahui kebenaran hendaklah ia mengikutinya.

 Allah s.w.t berfiman: “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.” (al-Baqarah: 256)
Maka kewajiban kami hanyalah menyampaikan, adapun orang mau menerima atau tidak, terpulang padanya, dan jika Allah menghendaki semua manusia akan beriman ituadalah hal yg mudah bagi Allah, semudah mengucap kalimah Kun fayakun.

Namun dunia ini adalah ujian untuk akherat, sebagaimana firman Allah: Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.”

Maka bahkan diantara orang yg mengikuti kebenaran (islam) banyak yg hanya mengikutinya 50 atau 80 persen, dan sedikit sekali yg mengikuti islam seratus persen.

Di akhir penjelasannya Dr zakir, mengatakan bahwa Islam adalah agama yg hak, kemudian belia melontarkan pertanyaan yg sama pada gadis itu,  kenapa anda mengambil waktu yg lama ubtuk menerima Islam..
sertamerta gadis itu menyatakan bahwa ia menerima islam lantas mengucapkan syahadat, 
Laa Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah.. 

Allahu Akbar..

Keutamaan Sayyidul Istighfar

SAYYIDUL ISTIGHFAR

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي, لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ, خَلَقْتَنِي, وَأَنَا عَبْدُكَ, وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اِسْتَطَعْتُ, أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ, أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ, وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي, فَاغْفِرْ لِي; فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ اَلذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

(Allahumma Anta Robbi, Laa Ilaaha Illa Anta, Kholaqtani wa ana abduKa, wa ana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu, Audzubika min syarri maa shona’tu, Abu’u laka bi ni’matiKa ‘alaiyya wa abu’u laKa bidzanbi faghfirlii fainnahu laa yaghfiru dzunuuba illa Anta )

”Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau, Engkau yang menciptakanku sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu (yaitu selalu menjalankan perjanjian-Mu untuk beriman dan ikhlas dalam menjalankan amal ketaatan kepada-Mu) dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang boleh mengampuni segala dosa kecuali Engkau”.

Kapan membacanya?
Barangsiapa mengucapkannya disiang hari dalam keadaan yakin dengannya kemudian dia mati pada hari itu sebelum petang hari, maka dia termasuk penduduk syurga dan siapa yang mengucapkannya di waktu malam hari dalam keadaan dia yakin dengannya, kemudian dia mati sebelum shubuh maka dia termasuk penduduk syurga.” (HR. Al-Bukhari – Fathul Baari 11/97)

Kandungan maknanya?
Ini adalah doa  agung yang mencakup banyak makna : taubat, merendahkan diri kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala dan kembali menghadap kepada-Nya. Nabi Shalallahu ‘alahi wa Sallam menamainya sebagai Sayyidul Istighfar (penghulu istighfar), yang demikian itu karena  melebihi seluruh bentuk istighfar dalam hal keutamaan. Dan lebih tinggi dalam hal kedudukan.
Diantara makna sayyid adalah orang yang melebihi kaumnya dalam hal kebaikan dan yang berkedudukan tinggi dikalangan mereka.

Keutamaan doa ini dibanding bentuk istighfar yang lain adalah :
- Nabi Shallalahu ‘alahi wasallam mengawalinya dengan pujian kepada Allah dan pengakuan bahwa dirinya adalah hamba Allah sebagai makhluk ciptaan-Nya (penetapan Tauhid Ar Rububiyyah), Dan bahwa Allah adalah Al Ma’buud (sesembahan) yang haq dan tidak ada sesembahan yang haq  selainNya. Maka Dia adalah satu-satunya yang berhak diibadahi dan ini merupakan realisasi Tauhid Al Uluhiyyah.
- Pernyataannya bahwa ia senantiasa tegak diatas janji dan kokoh diatas ikatan berupa iman kepada Allah, kitab-kitab-Nya, seluruh nabi dan rasul-Nya. Menjalankan segenap ketaatan kepada Allah dan perintah-Nya. Ia akan menjalaninya sesuai kemampuan dan kesanggupannya.
- Kemudian dia berlindung kepada Allah Subhanahu Wa Ta’alaa dari seluruh kejelekan apa yang telah dia perbuat, baik sikap kurang dalam menjalani apa yang Allah wajibkan baginya yaitu mensyukuri nikmat-Nya ataupun berupa perbuatan dosa. Dalam hal ini Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menisbatkan keburukan kepada diri beliau sendiri, bukan kepada Allah Ta’alaa dan ini merupakan bentuk cara beradab kepada Allah, meskipun kita yakin bahwa segala sesuatu baik yang baik maupun yang buruk semuanya berasal dari Allah dan karena takdirNya.
- Kemudian ia mengakui akan nikmat Allah yang terus datang beruntun dan anugerah-Nya serta pemberian -Nya yang tiada pernah berhenti.
- Dan dia mengakui atas dosa-dosanya, sehingga iapun lantas memohon ampunan kepada Allah Suhhanahu wa Ta’ala dari itu semua dengan segenap pengakuannya bahwa tidak ada yang bisa mengampuni segala dosa kecuali Allah Suhhanahu wa Ta’ala.

Ini adalah paling sempurna apa yang ada pada sebuah doa. Kerana itu ia menjadi seagung-agungnya bentuk istighfar dan yang paling utama dan paling luas kandungan maknanya yang mesti akan mendatangkan ampunan bagi dosa-dosa.

Hanyalah yang mengucapkan doa ini dan menjaganya yang akan memperoleh janji yang mulia dan pahala serta ganjaran besar ini, karena ia telah membuka harinya dan menutupnya dengan penetapan Tauhidullah baik Rububiyyah-Nya dan Ululhiyyah-Nya. Dan pengakuan dirinya sebagai hamba yang siap menghamba dan persaksiannya terhadap anugerah dan nikmat Allah. Pengakuannya dan kesadarannya akan kekurangan-kekurangan dirinya dan permohonan maaf dan ampunan dari Dzat yang Maha Pengampun, diiringi dengan rasa tunduk dan rendah dihadapan-Nya untuk senantiasa patuh dan taat kepada-Nya. Ini semua merupakan cakupan makna yang utama dan sifat yang mulia yang ia buka dan tutup lembaran siangnya. Yang pantas bagi orang yang mengucapkan dan menjaganya mendapat maaf dan ampunan, terbebas dari neraka dan masuk syurga.

Wallahu a’lam..
Semoga kita dapat senantiasa mengamalkannya dan
Kita memohon kepada Allah Yang Maha Mulia  keutamaan dan anugerah-Nya.
(Lihat kitab Fiqhul Ad’iyyah wal adzkar II/17-20. As Syaikh Abdur Rozaq bin abdil Muhsin Al Badr. )

Selasa, 11 Januari 2011

Kesadaran Menuntut Ilmu


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, salawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhamad beserta keluarga dan sahabatnya semua.


Islam benar-benar memberikan perhatian yang besar terhadap ilmu, mengajak manusia kepadanya, menjelaskan adab-adabnya, menerangkan manfaat-manfaatnya dan memperingatkan orang-orang yang berpaling darinya. Ketika Islam datang, prioritas pertama diberikan adalah memperluas pengetahuan menusia dengan ilmu:
" اقرأ بسم ربك الذي خلق "                                                                         

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan.“ (QS. Al-‘Alaq: 1) 

Menuntut ilmu adalah titian menuju derajat yg mulia' dan orang yang selalu belajar dan belajar, maka dialah على سبيل نجاة  orang yang berada di atas jalan keberhasilan dan keselamatan.
Rasulullah bersabda:
" من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له طريقا إلى الجنة " رواه مسلم
 “Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga” (HR. Muslim).

Menuntut ilmu karena Allah adalah ibadah, bahkan wajib bagi setiap muslim, sebagai mana sabda Rasulullah ﷺ  sbb: 
طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة
"Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim."(baik laki-laki maupun perempuan)”.
  
Menuntut ilmu adalah bagian dari menghidupkan agama-Allah dan ilmu adalah petunjuk kepada kebaikan, Rasulullah bersabda:
" من يردالله به خيرا يفقهه في الدين "                                                                

Barang siapa dikehendaki Allah SWT suatu kebaikan, maka akan diberi pemahaman dalam agama. 
Allah Subhanahu Wata'ala memotivasi Orang yang menuntut ilmu termasuk dalam jajaran orang-orang mulia dan agung:


" يرفع الله الذين آمنوا منكم والذين أوتوا العلم درجات "  

“Allah akan mengangkat (meninggikan) orang-orang beriman diantara kalian dan orang-orang berilmu beberapa derajat.“(Al Mujadalah:11)  dalam ayat lain ditegaskan:
  " قل هل يستوي الذين يعلمون والذين لا يعلمون "

Katakanlah, apakah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu.“ (QS. Az-Zumar: 9). pertanyaan yg menjadi penegasan bahwa: "Tentulah jauh berbeda antara orang berilmu dan orang yg tak berilmu )orang bodo dg orang 'alim)".

Sebagai ummat islam seyogyanyalah kita senantiasa memperdalam Ilmu agama karna ia adalah kebutuhan bagi kita, Imam Ahmad Rahimahullah mengatakan: 
الناس محتاجون إلى العلم قبل الخيز و الماء لأن العلم محتاجون إليه الإنسان في كل ساعة و الخبز و الماء في اليوم مرة أو مرتين

“Manusia sangat membutuhkan ilmu melebihi kebutuhan terhadap roti dan air, karena ilmu dibutuhkan manusia di setiap saat. Sedangkan roti dan air hanya dibutuhkan manusia sekali atau dua kali” (Al Adab asy Syar’iyyah 2/44-45).

Beliau Rahimahullah juga mengatakan:  
  العلم لا يعدله شيء لمن صحّت نيته

Tidak ada yang menandingi keutamaan (menuntut) ilmu, bagi siapa yang benar niatnya.

Oleh itu Wahai saudaraku..!!

Bersyukurlah jika anda adalah sebagai penuntut ilmu, bersungguh2lah, juga bagi kita semua, dekatkan diri kita pada orang2 yg mempunyai pengetahuan agama janganlah ragu malu atau segan untuk bertanya, tentu lebih baik seandainya kita di tertawakan orang karna bertanya daripada ditertawakan orang karna kebodohan kita: bahkan Allah Subhanahu Wata'ala memerintahkan dalam firman-Nya:
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ

"maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui".
JIka anda seorang pemuda, maka janganlah sia2kan masa anda,Imam Syafi'i Rahimahullah mengatakan dalam syairnya:

مَنْ لَمْ يَذُقْ مُرَّ التَّعَلُّمِ سَاعَةً          تَجَرَّعَ ذُلُّ الْجَهْلِ طُوْلَ حَيَاتِهِ
وَ مَنْ فَاتَهُ التَّعْلِيْمُ وَقْتَ شَبَابِهِ         فَكَبِّرْ عَلَيْهِ أَرْبَعًا لِوَفَاتِهِ


Barangsiapa yang tidak pernah mencicipi pahitnya belajar
Maka dia akan meneguk hinanya kebodohan di sepanjang hidupnya
Barangsiapa yang tidak menuntut ilmu di masa muda
Maka bertakbirlah empat kali, karena sungguh dirinya telah wafat (Diwan al Imam asy Syafi’i, Dar al Kutub al ’Ilmiyah).


Wallahu A'lam.. 
Washallallahu 'ala Nabiyina Muhammad.

Senin, 10 Januari 2011

Kesadaran menjaga citra Islam

Sebuah kisah nyata, diangkat dari sebuah tabloid islam di kota London, Inggris…

Seorang Imam Masjid di London, setiap hari pergi pulang dari rumahnya ke masjid dengan mengendarai bus umum.. ongkos bus tersebut biasanya dibayar pakai kartu (card). dan bagi yg tidak memiliki card haruslah membayar pada sopir (driver) sebab bus tanpa konduktor / pemungut ongkos, setelah bayar baru kemudian cari tempat duduk kosong..

seperti yg dilakukan imam masjid ini.. ia bayar ongkos bus pada sopir, ambil kembalian sebab ia tidak punya uang pas.. baru kemudian duduk di bangku belakang yg kosong..

Di tempat duduknya dia menghitung uang kembalian dari sopir yg ternyata uang kembalian tersebut lebih 20 sen dari ponsterling, sejenak iapun terpikir..

uang ini di kembalikan atau tidak ya.. ah cuma 20 sen ini.. ah dia (sopir) orang kafir ini.. atau sebaiknya aku masukin saja ke kotak amal di masjid..??

setelah sampai di tempat tujuannya.. ia pun hendak turun bus dengan berjalan melewati sopir bus tersebut. Masih lagi dalam hatinya bergejolak atas uang 20 sen tersebut kembalikan atau tidak.. namun ketika sampai di dekat sopir spontan naluri muslimnya tergerak, ia pun menghulurkan 20 sen sambil berkata.. uang kembaliannya berlebih..!!
Dan tanpa di sangka tanpa di nyana.. sopir itu mengacungkan jempol (Like this) seraya berkata,  
anda berhasil..!!  katanya...

Apa maksud anda..?  tanya imam masjid tersebut..

Bukankah anda imam masjid yg di sana tadi..? tanya sopir.. benar..  jawabnya.

Lantas sopir itu berkata..

Sebenarbya sejak beberapa hari ini saya ingin datang kemasjid anda untuk belajar dan memeluk islam.. tapi timbul keinginan dihati saya untuk menguji anda sebagai imam masjid apa benar islam itu seperti yg saya dengar..? jujur, amanah dan sebagainya..? saya sengaja memberikan kembalian berlebih dan anda berhasil dan saya akan masuk islam .  kata sopir tersebut..

Alangkah tergamamnya imam masjid tersebut, sambil beristighfar meyesali apa yg telah ia pikirkan tadi.. sebab hampir saja ia menjual agama hanya dengan uang 20 sen. 
 Astaghfirullohal 'Adziim.. seandainya ia tidak mengembalikan, boleh jadi hilanglah kepercayaan sopir itu pada Islam. 

  Oleh itu betapa penting buat kita untuk sentiasa memegang islam dan bersikap sebagai seorang muslim sejati / haqiqi.. dimana saja, kapan saja dan dihadapan siapa saja..!!
Orang lain (non muslim) sentiasa memandang kita sebagai figur Islam.. jika baik kita baiklah islam dalam pandangannya.. jika buruk kita, maka cacatlah Islam dimata mereka..


Dalam kisah yg lain..!!

Seorang pemuda yg baru masuk islam, dia berasal dari daerah / negara non muslim.. datang ke negara islam (yg rata-rata penduduknya beragama islam) dengan tujuan mempelajari ilmu agama dengan lebih mendalam.

Sesampainya di negara / daerah yg di tuju ia pun singgah ke sebuah masjid yg ramai / banyak jamaahnya.. iapun merasa terkesan dan terharu lantas berpikir.. alangkah senangnya jika daerahnya seperti ini.. masjidnya ramai / banyak jamaah, masyarakatnya semua muslim.. dan berbagai angan-angan yg ia akan berjuang untuk menciptakan suasana islam di daerahnya..

Namun ketika ia keluar dari masjid, betapa terkejut dan tidak habis pikir karna.. sepatu (kasut) nya hilang..!!

Aah... bagaimana ini.. kenapa orang islam seperti ini.. padahal.. sepatu buntut ini.. pikirnya.. namun segera ia sadar dan bergumam...

Alhamdulillah..

Aku bersyukur kepada Alloh.. karna aku.. lebih dulu mengenal islam.. sebelum mengenal orang-orang islam..

Semoga menjadikan renungan buat kita.. Seperti apakah kadar keislaman kita..??